Beberapa waktu yang lalu saya baca soal di-’haram’-kannya rokok elektrik oleh BPOM dengan alasan kadar nikotinnya tidak tercantum, kadar nikotinnya labil, dan dianggap beracun (karena masih mengandung nikotin).
Waktu saya membaca artikel ini, saya berpikir “jangan-jangan akal-akalan produsen, toh yang paling dihindari kan TAR yang mengakibatkan flek, bukan nikotin yang sekedar mengakibatkan kencanduan rokok akibat terhambatnya aliran adrenalin tanpa asupan nikotin.” Tapi artikel itu (link) mencantumkan bahwa WHO juga masih belum memastikan keamanan rokok ini; bukannya karena akan mengakibatkan kanker, impotensi, gangguan kehamilan dan janin, melainkan karena BELUM DAPAT dikatakan sebagai alat yang membantu menghentikan kebiasaan merokok.
APA ITU ROKOK ELEKTRIK ?
Menurut WIKIPEDIA (situs kesayangan saya haha), electronic cigarette (e-cigarette), atau yang dikenal juga sebagai personal vaporizer, adalah alat bertenaga baterai yang menyediakan sejumlah dosis nikotin untuk dihirup oleh penggunanya dalam bentuk UAP, sebagai alternatif dari rokok, cerutu, atau pipa tembakau yang menyuplai nikotin ke dalam tubuh penikmatnya dalam bentuk ASAP.
Meski demikian, uap dari alat ini juga memberi sensasi dan rasa yang kurang lebih sama dengan rokok tanpa menghasilkan asap, melainkan sekedar uap. Di otak saya, cara kerjanya sih mirip SHISHA.
Rokok elektronik ini memiliki berbagai bentuk, mulai dari yang mirip dengan rokok, atau cerutu, atau pipa tembakau yang asli, sampai yang mirip pena saja. Model yang populer adalah jenis yang dapat digunakan berulangkali dengan bagian-bagian tertentu saja yang diganti atau di-refill. Tapi saat ini dikembangkan juga model yang sekali pakai, yang menurut saya akan memperbanyak E-WASTE.
JADI NIKOTINNYA ADA ATAU TIDAK ?
Larutan nikotin, yang disebut juga sebagai e-liquid atau e-juice, dijual terpisah dalam bentuk catridge isi ulang, dan kadang di-‘bumbui’ dengan berbagai rasa, mulai dari menthol, kopi, karamel, sampai berbagai rasa buah.
Kandungan nikotin di dalam larutan ini bervariasi, dari NOL, rendah, mengengah, tinggi, dan TINGGI SEKALI. Keterangan tentang kandungan nikotin biasanya dicantumkan di kemasannya.
Larutan ini biasanya merupakan nikotin yang dilarutkan dalam Propylene Glycol (sejenis alkohol yang memiliki rasa manis, banyak di temukan di kosmetik, perlengkapan mandi, sebagai pelarut obat, dan penjaga kelembaban tembakau rokok) atau Vegetable Glycerin (Glycerol, biasa digunakan sebagai pemanis untuk diet, pelarut, dan pengawet). Keduanya adalah bahan yang tidak berbahaya untuk dikonsumsi selama ada di dalam ambang dosis yang wajar.
Continue reading “Heboh Rokok Elektrik”