Baru nonton film SUBLIME, film absurd yang biasanya ditinggalkan oleh orang normal setelah 10 menit nonton adegan-adegan pembuka yang abstrak. Di film itu, gue nemuin sebuah istilah yang menarik, iatrogenic atau iatrogenesis.
Iatrogenic itu, dalam film, kurang lebih sebuah kondisi sakit bahkan kematian yang diakibatkan oleh medical error alias malpraktek. Waktu baru denger, tentunya reaksi gue NGAKAK. Doctors; they can name everything that causes death, even their own mistakes, with fancier calling but rarely find the cure. *LOL*
Karena tertarik, gue cari-cari lagi di internet, terutama sahabat baik kita, Wikipedia. Etymologically, the term means “brought forth by a healer” (iatros berarti penyembuh, in Greek, not in Boso Jowo); jadi hasilnya bukan selalu jelek kayak menimbulkan penyakit, mostly it gives nice effect – HEALING. Aslinya, iatrogenesis dan iatrogenic diartikan sebagai komplikasi yang diakibatkan oleh perawatan atau nasihat medis.
Penyebab iatrogenic antara lain kesalahan medis, kealpaan, dan interaksi negatif dari obat yang diresepkan (misalnya karena alergi). Di Amerika Serikat, tercatat 225,000 kematian per tahunnya akibat penyakit ini, menempati posisi ketiga penyebab kematian, setelah rokok dann kecelakaan.
Contoh-contoh iatrogenic ini antara lain:
- Kesalahan medis;
- kesalahan pembacaan resep akibat tulisan terlalu tidak terbaca (IKR?!);
- kesalahan prosedur atau kealpaan;
- interaksi obat yang negatif;
- penggunaan antibiotik berlebihan sehingga bakteri penyakit menjadi kebal;
- infeksi Nosocomial (whatever that is);
- transfusi darah; dan
- tekanan emosional berlebihan.
Ceyem. By the way, nasihat dari nyokap termasuk iatrogenic gak yah? Soalnya tiap gue pilek, dia langsung nyodorin Amo**n. Nah loh.
hua, asik pertama…
kalo korban human-error ato tech error seh sering terjadi.
trus enaknya gimana ya?
*kalo soal salah baca resep, aku agak setuju soalnya tulisan dokter agak merumput gitu…
** pilek? hahaha, penyakit semesteran itu…
@lumansupra
enaknya dokternya dituntut malpraktek,
minta ganti rugi sampe milyaran,
trus minta izin praktenya dicabut.
huh, tujuh taon disekolahin masih error aja.
kalo bidan iya juga,
jangan dicabut izinnya,
kasian…
tar juga pasiennya yang kabur sendiri…
* emang, dan kadang2 salah instruksi. Abis tuh dokter di Indonesia ga pernah nanya riwayat kesehatan, jadi ga taw pasiennya alergi obat apa aja.
** doh, iya sih, cappeeeeee nyedot ingus mulu…
wadoh… g lagi deh minum obat batuk cuman buat bisa ngantuk huhuhu… namanya bunuh diri dalam kedodolan sendiri *huhuhu
oh iya, lupa hehehe
salam kenal yah ^^, siteruterubozu
kasihan yang jadi pasien dahh kalo gitu…
profesi dokter emang gak boleh terjadi human error…
thx for post !
@jee
aih, si teruterubozu toh
ketauand nie suka ngobat ga jelas.
hehe…
mending minum cokelatt panas.
@rifai
iya, profesi profesional apa pun ga boleh error,
kayak arsitek juga khan gawat kalo error,
ketimpaa gedung ntar.
hehe.
sama-sama pak,
makasih udah mampir…