When I Got Over My Ex, I …

Entah kenapa banyak yang curhat kepada saya soal mantannya, soal cintanya yang hancur berkeping-keping, soal pacarnya yang berselingkuh, soal pria incarannya yang tidak juga menampakan sinyal. Terkadang saya ingin menjerit : “I’m not signing up to be your Aunt Agony !”, bukan karena saya tidak mau mendengarkan keluh kesah sahabat, tapi karena saya tidak mau … Continue reading When I Got Over My Ex, I …

TYPE of BOYS, which are you??!

Sejak salah satu temen gue jadian, gue terpikir sebuah teori gila tentang cowok. Apalagi banyak cowok yang curhat susah dapet cewek, padahal dengan rasio yang ada sekarang, seharusnya ada sekitar 8 cewek untuk setiap satu cowok di dunia!

But why oh why??

Jawabannya simpel, krn cara mencari cinta tiap cowok itu beda, dan gue menggolongkannya dalam dua tipe yang umum, melalui senjata. Kenapa senjata??? Soalnya keren aja gitu, cowok banget. Lagian sudah terlanjur kan kita pake istilah “nembak”?

Cinta itu MEDAN TEMPUR, Jendral!!!

Apa ajakah senjata yang mewakili tipe lelaki? (selain rudalnya tentunyah. uhu)

Ada dua macam, saudara dan saudari sebangsa setanah air sekalian, yaitu:

1. MACHINE GUN

Machine gun; fully automatic, efficient and can be used for genocide.

Jelas aja, senjata ini punya rifle cartridge yang punya puluhan, bahkan ratusan peluru di dalamnya. Kalo dipicu, derererererererererererererereerererre…

Continue reading “TYPE of BOYS, which are you??!”

Akhirnya Menemukan Sang Pangeran, Tapi Ternyata Gue Bukan Cinderella

I’ve found my Prince Charming,

but I’m not his Cinderella

Kemaren adek gue ngutip itu dari FS temennya. Kinda tragic, tapi ini sering banget terjadi. Ketemu orang yang tepat buat lo, but honey, lo bukan orang yang tepat buat dia. Sum people face it bravely, yang laen tenggelem dalam nestapa… (ceileh!)

Ini sering terjadi kok, bukan cuma kamu. Kita bangsa Timur sih, cewek cuma bisa ngasih sinyal, bukan ngejer, that’s why sometimes we don’t get what we want.
Cowok bisa aja ngejer-ngejer kita ke ujung dunia sambil nyanyi-nyanyi “Won’t Go Home Without You” dengan kualitas yang jauh di bawah Adam Levine tapi tetep ngeluluhin hati kita (untung bukan Adam Levine yang ngejer-ngejer gue. Hahaha…)

Kenapa ya bisa gitu?

Continue reading “Akhirnya Menemukan Sang Pangeran, Tapi Ternyata Gue Bukan Cinderella”