Mitologi Dewi Keadilan

16 thoughts on “Mitologi Dewi Keadilan”

  1. Salam kenal,

    Forum kita di sini adalah forum untuk saling berdiskusi dan saling mengingatkan untuk mendapatkan kebenaran yang “benar” bagi diri kita masing-masing.
    Maafkan jika postingan saya tidak menyinggung perasaan dan sebagainya

    Peace, selalu

  2. keadilan tertinggi adalah ketidakadilan tertinggi, maksudnya apa ya ? Apa karena itu polisi, jaksa apalagi hakim boleh buat keputusan hukum yang salah ? Salam kenal dari saya. Hp gua 085241274400.

  3. @naff
    wah, kalo copy paste itu berarti pelanggaran atas HAKI saya ~
    hahaha ..

    @fery
    ga gitu juga sih.
    misalnya gini, kasus amrozi nih yah.
    menurut kita, adil kalau amrozi dihukum mati.
    nah, kalau kata amrozi dan pendukungnya, itu nggak adil.
    makanya, keadilan itu serelatif frase
    “keadilan adalah ketidakadilan tertinggi”

  4. kok’ skrang orng lg marak2x bcra soal hkm & keadilan ya!!!!!
    adakah hukum atau keadilan itu sendiri yang berkiblat pada rakyat kecil????

    hukum dan keadilan seharusnya tidak pernah berpihak pada siapapun.
    hukum dan keadilan murni membela apa yang dianggap benar oleh aturan tertulis.

  5. Salam kenal Mba’ , Secara filisofis gambaran Dewi keadilan itu ideal banget n cantik lagi. Namun yang jadi masalah adalah praktek dalam keseharian, sering banget jaauuhh melenceng, sehingga masyarakat berkata : Wach, Dewinya nggak make’ tutup mata ( nggak adil ) “, alias pilih2 bulu bin liat2 orang, he .. he .. he …

    memang iya,
    sebagai mahasiswa fakultas hukum,
    saya juga ngerasain kok.
    semakin kita mengerti, semakin kita skeptis.

  6. Abang2 dan Mba2..
    Jaman sekrang menegakkan sebuah hukum itu tergantung dari kita.janganlah menuduh orang dia salah2,pdahal kita sndiri tidak ngaca..apakah kita sdah menegakkan hukum???minimal buang sampah dan naik kendaraan deh..
    Trus masalah dewi keadilan, sekdang ini dewi keadilan bnyak versi.ada sebuah patung lady justice yang menurut saya memiliki filosofi tersendiri yaitu Seorang dewi keadilan yang memegang timbangan memberikan mkana dia bisa memberikan keadilan dan tangan sebelahnya memegang buku mengartikan bahwa buku itu sebagai ilmu pengetahuan guna pedoman dia untuk menentukan hukum.Trus Pedangnya dan ular diinjak yang mengartikan bahwa pedang disini menandakan sebuah kekerasan dan ular menandakan sebuak kepicikan oleh krna itu harus ditaklukkan.trus matanya kebuka mengartikan bahwa dewi keadilan dalam menetukan melihat dari 3 aspek,filisofis,yuridis dan sosiologis.klw ada yg berpendapat lain bagi saya tidak masalah krna perbedaan itu indah..

    bener, mas.
    jaman sekarang kita ga boleh terus menyalahkan para aparat.
    ngaca dulu ya,
    wong sendirinya kesadaran hukum kita sendiri masih minim.

Leave a reply to Candra Agil Kusmana Cancel reply